Sabtu, 26 April 2014

Dampak Positif dan Negatif Internet Generasi Muda Bangsa Indonesia

Internet merupakan teknologi yang begitu luar biasa, teknologi yang tercipta diakhir abad ke-20 ini masih terus memberikan manfaat bagi umat manusia. Internet sangat membantu berbagai macam aktifitas manusia, teknologi memanjakan manusia dengan segala macam kemudahannya. Akan tetapi sebenarnya internet ini bagaikan sebuah mata pisau, internet bisa memberikan efek positif maupun negatif kepada para penggunanya. Dan inilah pembahasan mengenai dampak positif dan negatif internet terhadap kita Bangsa Indonesia.

 

Dampak Positif Internet

1. Media Komunikasi yang Efektif dan Efisien

Ya, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa internet merupakan media komunikasi yang begitu luar biasa. Salah satu efek dari internet adalah membuat komunikasi menjadi lebih mudah dan murah. Ada banyak media yang bisa kita gunakan untuk berkomunikasi dengan perantara jaringan internet seperti Facebook (social network), Twitter (microblogging), Skype (video calling), dll.

2. Internet Sebagai Alat Bantu Bisnis

Salah satu dampak positif internet adalah dapat meningkatkan omset penjualan yang tentunya ini akan berimbas langsung terhadap meningkatnya pendapatan dalam bisnis. Hadirnya teknologi internet membuat proses pemasaran menjadi lebih mudah dan murah, kita dapat membuat blog gratis di Blogspot atau WordPress atau kita mempromosikannya di Facebook atau Twitter.

3. Internet Sebagai Media Hiburan

Internet juga menyediakan berbagai macam saluran yang bisa dijadikan sebagai media hiburan. Ini merupakan tempat yang tepat ketika kebosanan melanda atau untuk melepas penat setelah seharian beraktivitas. Dengan internet, kita bisa menonton video online, mengunduh lagu-lagu kesukaan, menonton tv streaming, memainkan game online, dan lain-lain.

4. Sumber Informasi yang Melimpah

Efek positif lainnya dari internet yang bisa kita rasakan adalah kita bisa memperoleh informasi yang begitu melimpah dan tak terbendung. Ini tentu sangat memudahkan kita dalam menyelesaikan sesuatu, kemudahan ini sangat dirasakan utamanya untuk para pelajar. Tetapi kita harus hati-hati karena tidak semua informasi diinternet itu valid atau yang biasa disebut hoax.

5. Tempat Bersosialisasi

Saat ini kecenderung orang untuk bersosialisasi dengan orang lain berubah, orang lebih sering bersosialisasi didunia maya ketimbang bersosialisasi didunia nyata. Kita bisa liat dari begitu besarnya pengguna jejaring sosial asal Indonesia, pengguna Facebook di Indonesia lebih 65 juta pengguna, pengguna Twitter adalah Indonesia melebihi angka 20 juta pengguna, dan sebagainya.

 

 

Dampak Negatif Internet

1. Informasi yang Tak Terfilter

Perlu diketahui bersama bahwa tidak semua informasi yang ada didalam jaringan internet dapat difilter, hal ini memungkinkan para pengguna internet di Indonesia dapat mengkonsumsi konten-konten yang tidak bermanfaat seperti kekerasan, perjudian, pornografi, dan lain sebagainya. Ini merupakan salah satu efek buruk dari kehadiran internet ditengah-tengah masyarakat kita.

2. Membuat Kecenderungan Kearah yang Tidak Baik

Terkadang kita tidak sadar telah menghabiskan waktu yang begitu lama ketika sedang berinteraksi dijejaring sosial seperti Facebook atau Twitter. Padahal waktu tersebut seharusnya bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang produktif seperti belajar, bekerja, dll. Internet juga bisa menyebabkan kecenderung seseorang untuk bersifat keras dan kasar melalui game online.

3. Penipuan dan Kejahatan

Dampak negatif lainnya dari kehadiran teknologi jaringan internet adalah maraknya penipuan dan kejahatan didunia maya. Contohnya adalah penipuan yang berkedok jualan online, tidak seditik orang yang tertipu dengan toko online abal-abal. Selain itu marak juga tindak kekerasan yang bermula dari pertemanan dijejaring sosial seperti Facebook dan juga Twitter.

4. Dampak Buruk Bagi Kesehatan

Berlama-lama didepan komputer ketika mengakses internet memberikan dampak buruk bagi kesehatan khususnya kesehatan mata. Tidak sedikit dari pengguna internet yang mengalami gangguan kesehatan mata seperti mata menjadi minus, minus bertambah besar, dan lainnya. Duduk didepan komputer terlalu lama juga berdampak buruk bagi kesehatan tubuh kita.

5. Keterbatasan Dalam Pergaulan Sosial

Kehadiran internet memberikan kecenderung kepada banyak orang untuk berinteraksi melalui jejaring sosial. Padahal hal ini tidak sepenuhnya baik, ada juga efek buruknya yaitu membuat keterbatasan dalam pergaulan sosial. Perlu diingat bahwa pergaulan sosial yang sehat diluat rumah itu sangatlah penting untuk pembentukan karakter dan proses pendewasaan diri.

Nah itulah pembahasan mengenai dampak positif dan negatif internet bagi kehidupan kita, khususnya untuk kita sebagai bagian dari Bangsa Indonesia. Perlu diingatkan lagi bahwa internet layaknya dua mata pisau, internet dapat memberikan dampak baik dan juga buruk. Kita harus bisa memanfaatkan semaksimal mungkin dampak positifnya dan meminimalisir dampak negatifnya.

Berbagai Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup di Indonesia

Semakin hari kerusakan lingkungan di Indonesia semakin parah, jika hal ini dibiarkan tentu akan mengancam kehidupan manusia itu sendiri. Terjadinya kerusakan lingkungan tersebut dikarenakan berbagai macam sebab, baik yang datangnya dari alam maupun karena ulah tangan-tangan jahil manusia. Dan inilah berbagai macam penyebab kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di Indonesia.

1. Letusan Gunung Berapi

Letusan gunung berapi mengeluarkan berbagai benda yang membahayakan seperti lava dan uap panas yang bisa mematikan mahluk hidup, lahar dingin yang dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor, serta material-material padat dan debu-debu vulkanis yang merusak lingkungan sekitar. Contohnya adalah letusan Gunung Sinabung yang terjadi baru-baru ini yang memakan banyak korban baik manusia maupun mahluk hidup lainnya serta merusak lahan-lahan pertanian warga.

2. Gempa Bumi

Kita semua tentu masih ingat dengan kejadian gempa bumi yang terjadi di Provinsi Nangroe Aceh Darusalam pada tanggal 26 Desember 2004. Gempa 9.1 skala Ricther yang disertai dengan tsunami ini membuat nyawa ratusan ribu menjadi korban, ratusan ribu orang lainnya mengalami cedera (luka-luka) dan melululantakan Provinsi Serambi Mekah tersebut dan gempa itu merupakan gempa terbesar yang pernah terjadi di Indonesia.

3. Banjir

Banjir bisa disebabkan karena dua faktor, faktor alam dan juga faktor manusia. Faktor alam misalnya terjadinya hujan yang terus-menerus, sedangkan faktor manusia misalnya penggundulan hutan, membuang sampah sembarangan dan kerusakan pintu pengendali aliran sungai. Banjir kini menjadi agenda tahunan bahkan musiman di berbagai kota-kota besar di seluruh Indonesia.

4. Tanah Longsor

Penyebab terjadinya peristiwa tanah longsor tak ubahnya seperti banjir, penyebabnya bisa karena alam ataupun juga karena ulah manusia. Tanah longsor menyebabkan kerusakan pada lingkungan sekitar seperti struktur tanah, lahan pertanian, daerah permukiman, sarana-prasarana serta bagunan-bangunan sekitar. Secara sederhana tanah longsor disebahkan karena tidak mampunya tanah untuk mengikat air yang berada pada lapisan tanah.

5. Badai Angin

Sebagai negara tropis, Indonesia seringkali dilanda badai angin seperti angin topan. Daerah-daerah di Indonesia yang sering dilanda badai angin antara lain Yogyakarta dan Jawa Tengah. Badai angin bisa menyebabkan kerusakan lingkungan, menghancurkan lahan pertanian (termasuk perkebunan dan peternakan), menumbangkan pohon-pohon (tumbuhan-tumbuhan) besar, merusak sarana dan prasarana (infrastruktur) kota, serta membahayakan penerbangan.

6. Kemarau Berkepanjangan

Salah satu fenomena alam yang meresahkan masyarakat Indonesia adalah kemarau yang berkepanjangan. Menurut para ahli, kejadian ini bisa saja terjadi karena efek dari pemanasan global (global warming). Kemarau yang berkepanjangan tentu membuat berbagai kerusakan lingkungan seperti tidak adanya sistem irigasi karena sungai-sungai mengering, munculnya titik-titik api yang dapat menyebabkan kebakaran hutan, serta gagal panen yang mengancam kita.

7. Pencemaran Lingkungan.

Contoh nyata pencemaran lingkungan adalah membuang sampah sembarangan, terlebih untuk sampah plastik dan sampah anorganik lainnya. Sampah-sampah tersebut tidak dapat diuraikan dalam tanah sehingga bisa merusak keseburan tanah. Contoh lainnya dari pencemaran lingkungan adalah membuang limbah industri ke sungai. Hal ini jelas dapat mematikan ekosistem yang ada disungai tersebut dan juga membahayakan warga yang ada ditepian sungai tersebut. Menurut berbagai pengamatan, yang paling besar menyumbang limbah/sampah yang dapat mencemari lingkungan adalah para perusahaan-perusahaan besar.

8. Degradasi Lahan

Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat degradasi lahan terburuk di dunia. Kita bisa mengambil contoh dari peristiwa banjir yang terjadi di Jakarta. Salah satu penyebab banjir Jakarta adalah degradasi lahan yang terjadi didaerah Puncak, Bogor. Lahan-lahan yang seharusnya dijadikan daerah resapan air malah dijadikan vila-vila mewah. Hal ini membuat air dengan volume besar tidak mampu lagi ditampung dalam tanah dan langsung mengalir ke Jakarta.

9. Perburuan Liar

Salah satu penyebab rusaknya ekosistem di Indonesia adalah perburuan liar yang dilakukan secara membabi-buta. Hal ini akan menyebabkan putusnya rantai makanan yang berdampak kepada terjadinya ketidakseimbangan alam. Tingkat perburuan liar di Indonesia terbilang tinggi, penyebabnya ada karena untuk kehidupan dan ada juga karena motif ekonomi. Hewan-hewan yang menjadi sasaran perburuan liar antara lain penyu hijau, trenggiling, orang utan, dan lain-lain.

10. Membuang Sampah Tidak Pada Tempatnya

Membuang sampah tidak pada tempatnya adalah perilaku yang buruk dan tidak pantas untuk ditiru. Karena hal tersebut tidak hanya membuat lingkungan kita menjadi kotor tetapi bisa membuat kerusakan lingkungan hidup. Sampah-sampah (terutama sampah plastik dan sampah anorganik) yang tertimbun didalam tanah susah sekali untuk diurai dan hal itu tentu mengurangi tingkat kesuburan tanah. Kalau tanah sudah tidak subur, lalu kita mau tanam apa?

Nah itulah berbagai penyebab kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di Indonesia. Sebenarnya hal itu tidak mesti terjadi jika kita peduli terhadap lingkungan sekitar kita. Ada banyak cara sederhana yang bisa kita lakukan agar kelestarian lingkungan hidup kita bisa terjaga seperti menanam pohon, membuang sampah pada tempatnya, bersepeda dan banyak cara-cara lainnya.

Jenis-jenis Tanah yang sering dijumpai di Indonesia

Indonesia dikenal sebagai negara agraris dengan kesuburan tanah yang tinggi. Pernyataan tersebut memang ada benarnya tapi tidak sepenuhnya benar karena tanah di Indonesia ada berbagai jenis. Jenis-jenis tanah di Indonesia beraneka ragam, hal ini tergantung dengan kondisi dan keadaan daerahnya. Untuk mengenal lebih dekat jenis-jenis tanah yang sering dijumpai Indonesia, mari simak ulasannya dibawah ini:

 

1. Tanah andosol

Tanah andosol merupakan salah satu jenis tanah yang subur yang berasal dari abu gunung api. Tanah andosol ini mudah sekali dikenal karena warnanya gelap (kuning atau kuning kelabu) dan akan mudah sekali basah apabila terkena hujan. Tanah subur ini berada disekitar lereng-lereng gunung dan cocok untuk dijadikan lahan pertanian seperti didaerah Lembang, Bandung.

2. Tanah Regosol

Sama seperti andosol, tanah regosol berasal dari material gunung berasi tetapi bentuknya lebih kasar. Tanah regosol bersifat subur sehingga sangat cocok untuk digunakan sebagai lahan pertanian khususnya palawija, sayuran, dan padi. Umumnya tanah regosol berada didaerah-daerah yang memiliki gunung api seperti di Sumatera, Jawa, Bali dan juga Nusa Tenggara.

3. Tanah Aluvial

Tanah aluvial disebut juga dengan tanah endapan karena tanah ini dihasilakan dari proses pengendapan didaerah dataran rendah. Tanah jenis ini tergolong subur karena mengandung banyak mineral yang berasal dari gunung api. Pada umumnya digunakan masyarakat untuk lahan pertanian seperti di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan juga Kepulauan Maluku.

4. Tanah Humus

Humus merupakan salah satu jenis tanah organosol yang didapat dari proses pelapukan (pembusukan) bahan-bahan organik seperti tumbuh-tumbuhan. Tanah ini sangat mudah dikenali karena sifatnya yang mudah basah dan warnanya yang kehitaman. Humus merupakan jenis tanah yang subur karena mengandung unsur-unsur organik yang baik bagi pertumbuhan tanaman.

5. Tanah Gambut

Jenis-jenis tanah lainnya yang ada di Indonesia adalah tanah Gambut. Sama halnya dengan tanah humus, tanah ini termasuk kedalam golongan tanah organosol yang diperoleh dari pembusukan bahan-bahan organik. Hal yang membedakan adalah tanah gambut ini dihasilkan dari pembusukan tumbuhan (bahan-bahan organik) yang berada disekitar rawa-rawa.

6. Tanah Litosol

Tanah litosol disebut juga dengan tanah berbatu-batu karena tanah ini didapat dari pelapukan bebatuan yang masih belum sempurna sehingga masih nampak seperti bebatuan yang besar dan kasar. Tanah jenis ini sangat tidak cocok untuk lahan pertanian karena memiliki unsur hara yang sedikit. Pada umumnya jenis tanah seperti ini bisa dijumpai disekitar lereng gunung.

7. Tanah Podzol

Tanah Podzol bisa dijumpai didaerah-daerah yang memiliki temperatur udara rendah dan curah hujan yang relatif tinggi. Tanah ini termasuk tanah yang tidak subur karena miskin akan unsur hari, tetapi ketika hujan datang tanah ini akan ditumbuhi ilalang-ilalang. Tanah ini berwarna merak dan mudah basah, persebarannya hampir merata diseluruh daerah di Indonesia.

8. Tanah Laterit

Jenis-jenis tanah lainnya yang terdapat diwilayah Indonesia adalah tanah laterit. Tanah jenis ini biasanya terdapat didaerah-daerah yang memiliki tingkat suhu udara dan curah hujan yang tinggi. Tanah ini termasuk tanah yang tandus, tidak subur karena miskin sekali akan unsur hara. Persebarannya terdapat didaerah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat.

9. Tanah Mergel

Tanah mergel didapat dari hasil campural pelarutan tiga material yang berbeda yaitu kapur, pasir dan tanah liat. Umumnya tanah-tanah seperti ini dijumpai didaerah-daerah yang memiliki curah hujan yang tidak merata. Tanah ini tergolong tidak subur dan biasanya digunakan untuk kebun jati. Tanah ini terdapat didaerah Bogor (Jawa Barat), Solo (Jawa Tengah), dan Kediri (Jawa Timur).

10. Tanah Renzina

Tanah renzina merupakan satu dari dua jenis tanah terarosa (kapur) yang ada diwilayah Indonesia. Tanah ini umunya berwarna hitam dan tidak subur karena sangat sedikit kandungan unsur haranya. Kita bisa menjumpai tanah jenis ini didaerah yang memiliki curah hujan yang tinggi dan memiliki topografi bergamping seperti didaerah Gunung Kidul, DI Yogyakarta.

11. Tanah Mediteran

Jenis tanah lainnya yang tergolong tanah terarosa (kapur) adalah tanah mediteran. Tanah ini termasuk tanah yang mudah dikenali karena karakteristiknya yang berwarna putih kecoklatan, strukturnya keras, dan tidak subur (miskin akan unsur hara). Mengingat ini termasuk tanah yang tidak subur, pemanfaatannyapun hanya sebatas untuk pertanian tegalan dan kebuh jati saja.

12. Tanah Pasir

Jenis-jenis tanah lainnya yang bisa ditemukan di Indonesia adalah tanah pasir. Tanah jenis ini umumnya bisa dijumpai didaerah-daerah pesisir atau daerah-daerah yang berdekatan dengan pantai seperti di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. Tanah jenis ini termasuk tanah yang tidak subur karena memiliki unsur hara yang sedikit sehingga tidak mungkin dijadikan tanah untuk pertanian.

13. Tanah Padas.

Tanah padas adalah salah satu jenis tanah yang ada di Indonesia ini. Tanah ini adalah tanah yang padat karena mineral yang ada didalamnya telah dikeluarkan oleh air. Tanah ini tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia. Tanah ini adalah jenis tanah yang tidak subur dan umumnya masyarakat memanfaatkannya untuk membuat kerajinan dan bahan bangunan.

Nah itulah pembahasan mengenai berbagai jenis tanah yang ada di Indonesia. Tentu kita bisa menarik kesimpulan bahwa jenis-jenis tanah di Indonesia sangat beranekaragam, ada yang subur dan ada yang tidak subur, ada yang empuk dan ada yang keras, ada mudah menyerap air dan ada yang sukar menyerap air. Semua jenis tanah yang dikemukakan diatas seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik untuk kemakmuran dan kesejahteraan Bangsa Indonesia.

Jumat, 25 April 2014

KOPI HITAM



.....Ngopiiiii yukkkkk......

begitulah istilah anak muda sekarang yang lagi cari teman...hahahahah

Katanya", kopi dapat memicu otak kiri untuk berpikir lebih kritis sehingga memicu pada personnya dapat berkreasi lebih kreatif dan positif, lebih kritis pada paham yang dianggap menyalahi aturan yang berlaku.

kopi hitam, rasanya lebih nakal dibanding dengan kopi lain (menurut ku..hehehe)